30
Januari 2016, Kunjungan anak-anak SDIT Mutiara Hati Lasem ke Masjid Agung
Rembang, Alhamdulillah dalam rangka mengenalkan anak-anak tentang salah
satu tempat wisata religi yang salah satunya berada di wilayah kota Rembang
tercinta ini, yaitu sebuah masjid Agung yang berada tepat di sebelah Barat
wilayah alun-alun kota rembang. Berdasarkan Planning dan rencana yang telah disusun sebelumnya siswa-siswi kelas 1,2 dan 3 akan melakukan wisata religi untuk mengenal tentang salah satu tempat ibadah kebanggan kota Rembang ini.
Sedikit info tentang masjid Agung ini:
Berada di di kawasan yang menyatu dengan rumah dinas Bupati, alun-alun, dan terminal. Termasuk bangunan cagar budaya, dibangun tahun 1814 Masehi oleh Adipati Condrodiningrat. Masjid ini mengalami enam kali pemugaran, tetapi bangunan induk masih dijaga keasliannya. Di belakang masjid ini terdapat makam para Adipati Rembang diantaranya makam Adipati Sedolaut (tahun 1886).Bagian belakang masjid sebelah barat terdapat bangunan cungkup dengan model arsitektur Eropa yang cukup megah. Dengan ketinggian batur sekitar satu meter, bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yang berpusat pada lima buah makam yang ada di dalamnya.Kompleks makam ini terkenal dengan sebutan makam Pangeran Sedo Laut, meskipun di dalamnya terdapat paling tidak lima buah makam.Selain menjadi sarana tempat ibadah maupun wisata religi, kawasan tersebut juga cocok untuk menjadi kegiatan refresing karena tepat di depan masjid terdapat Alun-alun yang terdapat sejumlah permainan anak dan penjual makanan.Sore hari, kompleks Alun-alun dipadati penjual aneka masakan khas Rembang maupun daerah sekitar yang mencoba peruntungan mencari nafkah keluarga.Lokasi masjid juga dekat dengan terminal induk, karena hanya berjarak sekitar 100 meter dari masjid.
Disela-sela kegiatan, anak-anak tidak lupa melaksanakan shalat dhuha berjamaah, alhamdulillah anak-anak kami kelas 1,2 dan 3 sangat antusias melaksanakan shalat sunnah berjamaah, dimana setidaknya kakak kelasnya kelas 3 dapat memberi contoh kepada adik kelasnya, sehingga shalat dapat berjalan dengan khidmat yang kemudian diakhiri dengan dzikir dan do'a bersama ibu/bapak guru pendamping.
Posting Komentar